ARTICLE AD BOX
Tangerang (ANTARA) - Jenazah Zetro Leonardo Purba, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Lima, yang meninggal akibat ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) di Peru pekan lalu tiba di tanah air pada Selasa malam.
Jenazah staf KBRI direpatriasi ke Indonesia melalui Terminal Cargo Jenazah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, setelah sebelumnya diterbangkan dari Peru dengan menggunakan pesawat KL 809 AMS - CGK.
Dalam pemulangan jenazah tersebut, turut didampingi keluarga almarhum Zetro yakni anak dan istrinya ketika mendarat sekitar pukul 18.55 WIB.
Pantauan di lokasi, setibanya di Bandara, jenazah langsung dijemput oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono, Kedubes Peru, Direktur Pelindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha dan jajaran pejabat Kemlu serta keluarga duka dengan dibawa ke kargo human remains transit lounge untuk dilakukan proses serah terima.
Selanjutnya, jenazah almarhum staf KBRI itu dilakukan pemindahan ke mobil ambulans yang disiapkan untuk membawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto di Jakarta Pusat.
Setelah disemayamkan sebagai proses peribadatan keagamaan terhadap mendiang Zetro di RSPAD, direncanakan jenazah akan langsung disemayamkan oleh keluarganya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sari Mulya, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Banten pada Kamis (11/9).
Diketahui, bahwa proses autopsi jenazah Zetro oleh pihak kepolisian Peru telah selesai dilakukan beberapa hari yang lalu.
KBRI Lima telah melakukan koordinasi intensif dengan aparat kepolisian Peru untuk mengawal proses investigasi demi mendapatkan motif dan mengetahui pelaku penembakan terhadap Zetro.
Pihak kepolisian di Lima sudah berkoordinasi dengan pihak kejaksaan setempat untuk menyelidiki peristiwa tersebut dan juga telah memberi pengawasan.
Sebelumnya, staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, dilaporkan meninggal dunia setelah menjadi korban penembakan di Lima pada Senin malam (1/9) waktu setempat.
Menurut laporan media setempat Panamericana Television, yang dipantau di Jakarta pada Selasa, staf KBRI Lima tersebut meninggal setelah ditembak tiga kali oleh seseorang yang tak dikenal beberapa meter dari tempat tinggalnya di wilayah Lince, Lima.
Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima tersebut dilaporkan sedang bersepeda bersama istrinya saat ditembak.
Ia sempat dievakuasi ke Klinik Javier Prado, namun nyawanya tak dapat diselamatkan. Sementara sang istri selamat dari penyerangan tersebut.
Menurut informasi dari pihak kepolisian setempat, Zetro baru tiba di Peru untuk tugasnya lima bulan yang lalu. Ia diketahui sempat bertugas di KJRI Melbourne, Australia.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.