Pengamat: Banyak Penegak Hukum di Indonesia yang tidak Paham UU Perlindungan Anak

2 days ago 4
ARTICLE AD BOX
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Banyak Penegak Hukum di Indonesia yang tidak Paham UU Perlindungan Anak Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI), Rissalwan Habdy Lubis.(Antara)

Menyoal banyaknya anak-anak yang ditahan oleh aparat kepolisian baik di Jakarta dan berbagai daerah Indonesia, Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI), Rissalwan Habdy Lubis, mengatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa penegak hukum di Indonesia belum paham mengenai proses hukum terhadap anak yang membutuhkan perlakuan khusus dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. 

“Atau bisa jadi sebetulnya sekarang dalam situasi panik, saya melihatnya begitu. Karena kan tentunya perlakuan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum itu kan diatur dengan Undang-Undang khusus di Undang-Undang Pelindungan Anak,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Rabu (3/9). 

“Jadi tidak bisa dianggap sama dan secara filosofis di dalam Undang-Undang Pelindungan Anak, anak itu walaupun dia berhadapan dengan hukum atau melakukan tindakan pidana, dia tetap dianggap sebagai korban. Karena dia diasumsikan belum bertanggung jawab pada dirinya sendiri,” sambung Rissalwan. 

Lebih lanjut, menurutnya seharusnya anak-anak mendapatkan perlakuan yang benar dan langsung dipanggil orangtua/wali atau guru jika dia mewakili sekolah. Sehingga penindakan hukum terhadap anak tidak bisa disamakan dengan pelaku pengunjuk rasa orang dewasa. 

Selain itu, Rissalwan juga menjelaskan jika unjuk rasa itu tidak melakukan perusakan terhadap fasilitas publik, seharusnya penahanan tidak perlu untuk dilakukan. 

“Ini kan sebetulnya mendiskreditkan unjuk rasa sebagai hal yang negatif. Tapi kalau dia memang tertangkap tangan ya silahkan ditahan. Orang unjuk rasa itu hak konstitusional. Sebagai orang dewasa kita berhak untuk menyampaikan aspirasi kita. Jadi seharusnya tidak ada penahanan,” tegasnya. 

“Kecuali memang tadi ada perusakan atau ada menyalahi kesepakatan, yang saya maksud menyalahi kesepakatan itu misalnya harusnya kan demonstrasi itu pagi sampai sore, ada yang sampai malam. Kemudian diarahkan, tidak mau. Mungkin ditahan, kemudian besok pagi dilepas. Harusnya begitu ya,” lanjut Rissalwan. 

Saat ini, dia memandang bahwa aparat seakan tidak ngerti dan tidak memahami tentang hak anak yang diatur dalam Undang-Undang Pelindungan Anak dan tidak memahami hak konstitusional setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasi dan berunjuk rasa. (H-1)

Read Entire Article