ARTICLE AD BOX

UNTUK melestarikan sekaligus memperkenalkan nilai-nilai luhur Batak kepada wisatawan domestik maupun mancanegara, Yayasan Pusuk Buhit menggelar perayaan Hari Ulos di Desa Sait Ni Huta, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatra Utara.
Perayaan Hari Ulos ini dipusatkan di Sharon Home's Samosir, sebuah lokasi yang dikenal memiliki pemandangan indah menghadap langsung ke Pusuk Buhit, gunung yang dianggap sakral oleh masyarakat Batak.
Pimpinan Yayasan Pusuk Buhit Efendy Naibaho mengatakan perayaan Hari Ulos sebelumnya direncanakan diselenggarakan di Sianjurmula - mula Samosir. Namun, karena kendala teknis, Efendy memutuskan untuk memindahkan pelaksanaannya ke Sait Ni Huta, di Sharon Home's Samosir, yang diusahai pengusaha kondang Anton Sitanggang.
“Adat Batak tidak bisa dipisahkan dari ulos. Kain ini bukan sekadar tenunan, tetapi simbol kasih, doa, dan identitas. Dunia mengenal Batak melalui Ulos, cendera mata khas dari Samosir,” kata Efendy, Jumat (17/10).
Efendy juga menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mendapat dukungan dari pemerintah provinsi, pelaku pariwisata, serta masyarakat luas.
Menurutnya, Hari Ulos bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan nilai-nilai luhur Batak kepada wisatawan domestik maupun mancanegara.
Warga Sait Ni Huta dan sekitarnya menyambut baik rencana tersebut. Mereka berharap perayaan Hari Ulos dapat menjadi agenda tahunan di tanah air, sebagai salah satu daya tarik wisata budaya yang memperkuat posisi Tanah Batak sebagai pusat kebudayaan Batak.
"Dan, diharapkan pemerintah berkenan menetapkan 17 Oktober sebagai Hari Ulos Nasional," kata Efendy. (H-2)