ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Pernah menonton film Mile 22, Expend4bles, dan Fistful of Vengeance di bioskop? Di balik sejumlah film sukses ini ternyata ada Ryan Santoso, produser film dari Indonesia yang punya visi besar untuk sinema dunia.
Ryan Santoso juga terlibat dalam produksi Jamojaya, film yang mengangkat perjalanan penyanyi rap Indonesia, Rich Brian. Jamojaya menggambarkan perjuangan Rich Brian menjadi rapper di Amerika Serikat.
Di Indonesia, Ryan Santoso terlibat dalam berbagai genre film. Salah satunya, Bila Ibu Esok Tiada yang mendulang 3,7 jutaan penonton. Terbaru, ia jadi produser film Timur yang disutradarai sekaligus dibintangi Iko Uwais.
Ryan Santoso menjelaskan, Timur akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 18 Desember 2025. Film ini dinaungi Uwais Pictures, rumah produksi yang bangun Ryan Santoso bersama Iko Uwais.
Film Last Action Hero (Dok.Vidio)
Emosi Manusia dan Gambaran Imajinasi
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (20/10/2025), Ryan Santoso menjelaskan, dalam Uwais Pictures, posisinya sebagai produser sekaligus CEO. Baginya, Uwais Pictures wadah kreativitas yang menampung kegelisahan tentang film.
“Saya ingin mewujudkan visi saya tentang film. Mewujudkan kisah yang tak hanya menggugah emosi manusia tapi menjadi gambaran imajinasi tentang aksi-aksi yang bukan sekadar pertarungan fisik, tapi juga benturan nilai, keyakinan, dan pilihan hidup,” kata Ryan Santoso.
Film Action Indonesia ke Level Berikutnya
Visi Uwais Pictures adalah menciptakan gebrakan baru dalam industri film Indonesia. “Kami ingin membawa film action Indonesia ke level berikutnya. Ini bukan hanya soal adegan laga, tapi juga kualitas cerita dan produksi,” ia menyambung.
Ryan Santoso mengingatkan, film yang baik bukan hanya soal adegan menegangkan, tapi tentang bagaimana setiap gerakan, tatapan, dan diam pun bisa bercerita kepada audiens.
Film Aksi Sejati
Penonton bukan hanya menyaksikan, tapi ikut merasakan denyut, rasa takut, dan keberanian di setiap detiknya. Diharapkan, film Timur sebagai karya perdana Iko Uwais (di kursi sutradara) menjadi gebrakan sekaligus warna baru.
“Karena bagi saya, film aksi sejati bukan hanya soal siapa yang menang atau kalah. Tapi tentang bagaimana manusia bertahan, berjuang, dan menemukan makna di balik setiap luka dan peluh,” Ryan Santoso mengakhiri.