ARTICLE AD BOX

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump berusaha menjauhkan diri dari serangan Israel di Doha, Qatar. Ia menegaskan keputusan itu sepenuhnya dibuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Pemerintah AS baru mengetahui rencana tersebut terlambat untuk mencegahnya.
“Ini adalah keputusan Netanyahu, bukan keputusan saya,” tulis Trump di platform Truth Social, menambahkan keterangan baru pada pernyataan resmi yang sebelumnya dibacakan juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.
Trump mengaku segera menginstruksikan utusan khusus Steve Witkoff untuk memperingatkan pihak Qatar. Namun informasi itu sampai ketika serangan sudah tak bisa dihentikan.
Komitmen Perkuat Pertahanan Qatar
Dalam pernyataan terpisah, Trump juga menegaskan komitmen memperkuat kerja sama pertahanan dengan Qatar. Ia bahkan menugaskan Menteri Luar Negeri Marco Rubio untuk merampungkan perjanjian pertahanan baru, meski kedua negara sudah memiliki kesepakatan yang diperbarui saat kunjungan Trump ke Doha pada Mei lalu.
Sementara itu, kantor Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani melaporkan Trump menghubungi langsung sang emir untuk menyampaikan solidaritasnya. Trump disebut mengecam serangan terhadap kedaulatan Qatar dan menegaskan jalur diplomasi adalah cara terbaik menyelesaikan konflik di kawasan.
Perdamaian di Gaza
Trump juga menekankan Qatar adalah sekutu strategis terpercaya AS. Ia juga mendukung peran negara Teluk itu dalam mediasi guna mengakhiri perang di Jalur Gaza. “Peran Qatar adalah faktor penting dalam menciptakan perdamaian di kawasan,” demikian pernyataan resmi Amiri Diwan.
Gedung Putih sendiri menilai serangan di wilayah Qatar “tidak membantu kepentingan Israel maupun Amerika.” Trump pun meyakinkan pihak Qatar bahwa peristiwa serupa tidak akan terulang di masa depan. (CNN/Z-2)