ARTICLE AD BOX
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dua dekade sejak film Perempuan Punya Cerita karya Nia Daniati menggugah kesadaran publik akan narasi perempuan di Indonesia, semangat itu kini hidup kembali dalam bentuk pertunjukan musikal. Menggandeng sutradara muda Ara Ajisiwi dan diproduksi oleh EKI Dance Company, musikal "Perempuan Punya Cerita" hadir menyuguhkan kisah-kisah perempuan yang relevan.
Mengangkat tema besar tentang perjuangan hidup perempuan dalam menghadapi ketidakadilan dan tekanan sosial, pertunjukan ini menampilkan dua cerita fiksi yang sangat dekat dengan realitas banyak perempuan Indonesia. Dua tokoh utama, "Jami" dan "Anya", hadir sebagai representasi dua generasi yang berbeda, namun sama-sama memperjuangkan hak untuk bersuara.
Jami adalah seorang single mother yang harus bertahan dalam lingkungan yang keras, dihimpit tekanan ekonomi dan rasa khawatir terhadap masa depan anak perempuannya. Sementara Anya adalah seorang siswi remaja yang menghadapi tantangan khas generasinya yakni perundungan, tekanan sosial, dan kerasnya kompetisi di sekolah, di tengah dunia yang dipenuhi ekspektasi dari media sosial.
Kedua karakter ini sebelumnya telah dipentaskan dalam versi pendek di Festival Musikal Indonesia tahun 2023 dan 2024, dan kini kembali dalam versi musikal penuh dengan skala produksi yang lebih besar, alur cerita yang lebih mendalam, serta koreografi dan musik orisinal yang dirancang khusus untuk menghidupkan emosi dan dinamika kisah mereka di atas panggung.
Selama hampir dua jam, pertunjukan ini berhasil membawa penonton menyelami pergulatan batin Jami sebagai ibu yang berjuang demi anaknya, serta keresahan Anya dalam menghadapi tekanan sosial dan pencarian jati diri. Tata musik yang kuat, dipadu dengan penampilan para pemain yang enerjik dan penuh penghayatan, membuat kisah keduanya terasa dekat, menyentuh, dan meninggalkan kesan mendalam.
Sutradara sekaligus pemeran Jami, Ara Ajisiwi, menjelaskan bahwa "Perempuan Punya Cerita" bukan sekadar pertunjukan musikal. Ini adalah ruang pertunjukan sekaligus ruang refleksi.
"Kami ingin menunjukkan bahwa perempuan Indonesia adalah perempuan yang kuat. Perempuan yang berani memperjuangkan hidup dan harapannya, meski di tengah tekanan lingkungan," kata Ara saat diwawancara seusai Media Preview di TIM, Rabu (3/9/2025).
Selain Ara, musikal ini juga dibintangi oleh para pemain muda berbakat yang telah sering tampil dalam pertunjukan musikal, Nala Amrytha, Gerry Gerardo, Gabriel Harvianto, Uli Herdi, serta bintang musikal pendatang baru, Tan Hadian. Sang produser, Alim Sudio, menambahkan bahwa ciri khas musikal EKI adalah menghadirkan fenomena sosial yang relevan bagi masyarakat. Melalui "Perempuan Punya Cerita", ia ingin menyuguhkan penceritaan yang segar namun bermakna, koreografi yang atraktif, serta visual panggung yang dinamis dan emosional.
"Harapannya, penonton bukan hanya terhibur, tetapi juga terhanyut dalam kisah Jami dan Anya. Mungkin melihat bayangan diri sendiri, teman, ibu, atau anak perempuan mereka. Dan dari sana, timbul ruang refleksi bersama," kata dia.
Ini merupakan produksi musikal kedua EKI Dance Company tahun ini, setelah kesuksesan "Musikal Lutung Kasarung" pada Mei 2025 yang tiketnya habis terjual satu bulan sebelum pementasan. Musikal "Perempuan Punya Cerita" siap dipentaskan pada 4 hingga 7 September 2025 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.