ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Alexis Sanchez pernah mencuri perhatian publik Camp Nou saat memperkuat Barcelona antara tahun 2011 hingga 2014. Selama tiga musim di Catalunya, pemain asal Cile itu berhasil mengoleksi enam trofi bergengsi dan mencatat 47 gol dari 141 penampilan.
Usai meninggalkan Barcelona, Sanchez melanjutkan petualangannya di Premier League bersama Arsenal. Di sana, ia tampil gemilang dengan torehan 80 gol dalam 166 pertandingan, menjadikannya salah satu penyerang tersubur The Gunners di era modern.
Namun, perjalanannya tidak selalu mulus. Kepindahannya ke Manchester United justru menjadi titik balik penurunan kariernya. Selama satu setengah musim di Old Trafford, ia hanya mampu mengemas lima gol dari 45 pertandingan.
Selepas itu, Alexis sempat mencari kebangkitan dengan membela Inter Milan, Marseille, hingga Udinese. Kini, setelah lebih dari satu dekade, ia kembali lagi ke kompetisi yang pernah membesarkan namanya, La Liga.
Sanchez Balik ke La Liga Bersama Sevilla
Alexis Sanchez resmi berlabuh di Sevilla pada bursa transfer musim panas ini. Transfernya bahkan tercatat sebagai salah satu kejutan terbesar di hari terakhir jendela transfer.
Setelah 11 tahun meninggalkan Spanyol, mantan bintang Barcelona itu kini berseragam Sevilla. Bagi Sanchez, kesempatan ini bisa menjadi salah satu babak terakhirnya di level tertinggi Eropa, mengingat usianya sudah mendekati 37 tahun.
Kepindahan ke Sevilla juga menambah panjang daftar klub besar yang pernah diperkuat Sanchez. Dari Barcelona, Arsenal, Manchester United, hingga Inter Milan, kini giliran Sevilla yang mendapatkan jasanya.
Sanchez dijadwalkan akan menghadapi mantan klubnya, Barcelona, pada 5 Oktober mendatang di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan. Laga itu diyakini bakal sarat emosi bagi pemain asal Cile tersebut.
Yamal Sambut Hangat Kepulangan Sanchez
Bintang muda Barcelona, Lamine Yamal, menyambut gembira kabar kembalinya Alexis Sanchez ke La Liga. Menurutnya, kepindahan di menit akhir bursa transfer menjadi sesuatu yang membuat sepak bola semakin menarik.
"Saya selalu menyukainya karena ada perekrutan-perekrutan aneh di menit-menit terakhir seperti kepindahan Alexis Sanchez ke Sevilla," ujar Yamal kepada RTVE.
Pemain berusia 17 tahun itu menambahkan bahwa momen seperti ini membawa warna tersendiri di dunia sepak bola. Baginya, kejutan di hari terakhir transfer menghadirkan sensasi berbeda bagi para penggemar.
"Saya suka kepindahan itu; itu hal yang indah dalam sepak bola, dan saya senang hal-hal seperti ini terjadi. Selama hal itu tidak terjadi pada tim saya di mana kami semua tinggal, saya akan senang," tambahnya.
(RTVE)