ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Maag adalah salah satu gangguan pencernaan yang sering dialami banyak orang, biasanya dipicu oleh pola makan tidak teratur, stres, atau konsumsi makanan tertentu. Mengenali tanda tanda maag sejak awal sangat penting agar bisa segera dicegah dan diatasi.
Beberapa tanda tanda maag yang umum dirasakan meliputi perut kembung, nyeri di ulu hati, mual, muntah, hingga rasa panas pada dada. Gejala ini sering datang tiba-tiba dan dapat mengganggu kenyamanan serta aktivitas sehari-hari.
Apabila tanda tanda maag muncul berulang atau semakin berat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Penanganan yang tepat akan membantu mencegah komplikasi dan menjaga kesehatan sistem pencernaan tetap stabil.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan tanda-tanda maag lengkap, Selasa (2/9/2025).
Tanda-Tanda Maag yang Perlu Diwaspadai
Mengutip kajian yang dipublikasikan di Jurnal Comasie Vol 07, No 07, 2022, maag/gastritis merupakan peradangan yang terjadi di lambung yang disebabkan meningkatnya rekreasi asam lambung serta iritasi atau perlukaan pada lambung.
Menurut Wahyu, D., & Supono, N. H (2015) sebagaimana dikutip dalam kajian yang dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan Volume 02 | Nomor 01 | November | 2021, orang yang sering mengkonsumsi makanan yang dapat merangsang produksi asam lambung dan memilki pola makan yang tidak teratur biasanya dapat terkena penyakit gastritis. Gastritis juga dapat disebabkan oleh beberapa infeksi mikroorganisme.
Salah satu gejala terjadinya gastritis adalah nyeri pada ulu hati, selain itu juga bisa terjadi mual, muntah, lemas, nafsu makan menurun, wajah pucat, keluar keringat dingin, sering bersendawa danpada kondisi yang parah bisa terjadi muntah darah.
Berikut ini penjelasan singkat tanda-tanda maag:
1. Nyeri ulu hati
Rasa perih atau panas di bagian atas perut, tepat di bawah tulang dada, merupakan gejala maag paling khas. Kadang disertai sensasi terbakar di dada, akibat peradangan pada dinding lambung.
2. Perut kembung dan begah
Penumpukan gas berlebih membuat perut terasa penuh, kencang, bahkan keras setelah makan. Kondisi ini biasanya disebabkan naiknya asam lambung yang mengiritasi pencernaan.
3. Mual dan muntah
Sering muncul setelah makan atau saat perut kosong. Jika terus terjadi, mual bisa berlanjut menjadi muntah dan membuat penderita kehilangan energi serta cairan tubuh.
4. Nafsu makan menurun
Penderita maag kerap merasa cepat kenyang dan tidak tertarik makan karena perut terasa sakit. Akibatnya, asupan makanan berkurang dan dapat memengaruhi berat badan.
5. Rasa asam atau pahit di mulut
Asam lambung yang naik ke kerongkongan bisa menyebabkan mulut terasa asam atau pahit. Hal ini juga sering menimbulkan bau mulut yang mengganggu.
6. Sering bersendawa atau kentut
Produksi gas berlebih di lambung membuat penderita sering bersendawa setelah makan atau kentut lebih sering dari biasanya.
7. Cegukan berulang
Sebagian orang dengan maag mengalami cegukan terus-menerus, terutama setelah makan makanan yang memicu asam lambung.
8. Nyeri perut hebat
Jika rasa sakit sangat kuat hingga sulit berdiri tegak, kondisi ini bisa menjadi tanda maag yang serius. Gejala seperti ini tidak boleh diabaikan karena membutuhkan pemeriksaan medis segera.
9. Gejala berbahaya lainnya
Beberapa tanda parah termasuk muntah darah, buang air besar berwarna hitam, penurunan berat badan drastis, disfagia (sulit menelan), sesak napas, hingga demam tinggi di atas 39°C. Gejala ini menunjukkan adanya komplikasi serius pada saluran pencernaan.
Penanganan Awal Maag Kambuh
Mengutip buku berjudul Mengenali Keluhan Anda (2013) oleh Dr. Ayustawati, PhD, biasanya keluhan penyakit maag bisa terkontrol dengan memodifikasi kebiasaan dan mengkonsumsi obat maag.
Beberapa kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan gejala maag perlu ditangani dengan semestinya dengan berkonsultasi dengan dokter. Kondisi maag yang kronis dan gagal untuk dikontrol merupakan tanda-tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius seperti kondisi kanker lambung dan perlu diperiksakan.
Menurut Miftahussurur M, Rezkitha YAA, I’tiashom R dalam Buku Ajar Aspek Klinis Gastritis (2021) sebagaimana dikutip dalam kajian Jurnal Farmasi IKIFA Vol. 3 No. 1 April 2024, angka kejadian gastritis dibeberapa kota di Indonesia ada yang mencapai 91,6% yaitu di Medan, Jakarta sebesar 50,0%, Denpasar 46,0%, Palembang 35,5%, Bandung 32,5%, Aceh 31,7%, Surabaya 31,2%, dan Pontianak 31,1%.
Berikut ini penanganan awal ketika maag kambuh:
1. Longgarkan pakaian dan duduk tegak
Ketika maag kambuh, hindari posisi berbaring karena bisa membuat asam lambung semakin naik. Duduk tegak atau sedikit condong ke depan akan membantu mengurangi tekanan pada lambung.
2. Minum air hangat
Air putih hangat dapat membantu menetralkan asam lambung dan memberikan rasa nyaman di perut. Hindari minuman dingin, soda, kopi, atau teh yang justru bisa memperparah gejala.
3. Konsumsi makanan ringan
Jika perut kosong, cobalah makan sedikit roti tawar, biskuit plain, atau pisang. Makanan ini bisa menyerap asam lambung dan mengurangi rasa perih.
4. Hindari makanan pemicu
Jangan mengonsumsi makanan pedas, asam, berlemak, atau gorengan saat maag kambuh. Jenis makanan tersebut dapat meningkatkan produksi asam lambung.
5. Atur pernapasan
Tarik napas dalam-dalam lalu hembuskan perlahan. Teknik pernapasan ini bisa membantu tubuh lebih rileks dan mengurangi rasa nyeri akibat ketegangan otot perut.
6. Minum obat pereda maag (bila ada)
Jika sudah memiliki obat maag dari dokter atau obat antasida yang dijual bebas, konsumsilah sesuai aturan. Obat ini membantu menetralkan asam lambung.
7. Istirahat cukup
Setelah gejala agak reda, berbaringlah miring ke kiri dengan kepala sedikit lebih tinggi menggunakan bantal. Posisi ini membantu mengurangi risiko asam lambung naik kembali.
Sumber:
- Kajian berjudul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Asam Lambung pada Orang Dewasa Menggunakan Metode Forward Chaining Berbasis Web dipublikasikan di Jurnal Comasie Vol 07, No 07, 2022
- Kajian berjudul Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Bagian Perlengkapan RumahTangga dan Protokoler Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara dipublikasikan di Jurnal Ilmiah Karya Kesehatan Volume 02 | Nomor 01 | November | 2021
- Kajian berjudul Pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit Gastritis di Wilayah Kelurahan Gedong Jakarta Timur dipublikasikan di Jurnal Farmasi IKIFA Vol. 3 No. 1 April 2024
- Buku berjudul Mengenali Keluhan Anda (2013) oleh Dr. Ayustawati, PhD