Ratusan Pelajar di Sleman dan Bengkulu Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Ahli UGM Ungkap Kegagalan Sistemik

16 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan siswa di Sleman dan Bengkulu alami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di waktu yang nyaris bersamaan, yakni Agustus 2025.

Di Kabupaten Sleman, DIY, kasus keracunan menimpa 135 siswa dan dua guru. Sementara, di Kabupaten Lebong, Bengkulu, keracunan menimpa 427 siswa, termasuk guru.

"Kejadian yang berulang dalam waktu berdekatan ini menunjukkan adanya persoalan mendasar dalam sistem penyediaan makanan di sekolah," kata Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi (PSPG) Universitas Gadjah Mada (UGM,) Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc.

Dia menilai kasus ini sangat serius karena melibatkan ratusan siswa dalam dua kejadian pada bulan yang sama. Hasil pemeriksaan laboratorium juga mengonfirmasi adanya tiga jenis bakteri berbahaya, yaitu E. coli, Clostridium sp., dan Staphylococcus pada sampel makanan dan muntahan korban.

Tidak hanya menimbulkan gejala mual, muntah, dan diare, beberapa siswa bahkan harus dirujuk ke fasilitas kesehatan. "Saya kira kasus ini memperlihatkan adanya kegagalan sistemik dalam proses penyiapan, pengolahan, maupun distribusi makanan," kara Raharjo seperti dikutip dari ugm.ac.id pada Selasa, 2 September 2025.

Lebih lanjut, Prof. Sri mengungkapkan tantangan terbesar dalam menjaga standar higienitas makanan pada program MBG. Salah satunya adalah lemahnya pengawasan terhadap waktu konsumsi makanan.

Ratusan murid SD dan TK di Kecamatan Lebong Tengah, Kabupaten Lebong, Bengkulu, dibawa ke rumah sakit diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis yang disediakan pihak sekolah.

MBG Tak Boleh Disimpan Lebih dari 4 Jam

Makanan yang sudah dimasak seharusnya tidak disimpan lebih dari empat jam agar tidak memicu pertumbuhan bakteri.

Selain itu, kualitas air yang digunakan dalam proses memasak juga harus terjamin bebas kontaminasi. Tidak kalah penting, keterbatasan sumber daya manusia dan kurangnya pemahaman penjamah makanan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi faktor risiko.

“Koordinasi dan evaluasi yang masih lemah, diperlukan evaluasi dan perbaikan sistem yang belum berjalan efektif” jelasnya.

Apa Solusinya?

Sebagai solusi, ia menekankan perlunya langkah konkret baik dari pemerintah daerah maupun penyedia makanan.

“Pemerintah diharapkan meningkatkan pengawasan melalui audit rutin, pelatihan berkelanjutan bagi penjamah makanan, serta memberikan sanksi tegas hingga pencabutan izin jika terjadi kelalaian.” Sementara itu, penyedia katering harus menerapkan sistem batch cooking, memastikan air bersih, serta melakukan uji laboratorium mandiri secara berkala.

Tak kalah penting, Sri Raharjo juga menekankan peran masyarakat dalam mendukung keberlangsungan program MBG. Siswa perlu menumbuhkan kebiasaan mencuci tangan dan melaporkan jika mengalami gejala setelah makan.

Belajar dari kasus keracunan MBG di Sleman dan Bengkulu, ia menyatakan keamanan Pangan juga jadi prioritas orangtua untuk dapat memantau kualitas makanan dan berkomunikasi dengan pihak sekolah. Sementara masyarakat umum berperan sebagai pengawas tidak langsung dengan melaporkan indikasi pelanggaran keamanan pangan.

“Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sekolah, penyedia katering, dan masyarakat, program MBG bisa berjalan aman sekaligus memberi manfaat besar bagi generasi muda,” pungkasnya.

Kata Kepala BGN

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana telah menyampaikan rasa prihatin terhadap kasus keracunan ini.

“Prihatin untuk yang sakit,” kata Dadan kepada wartawan, Kamis (28/8/2025).

Dia juga menyampaikan bahwa korban keracunan telah ditangani dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dihentikan sementara.

“Yang sakit ditangani, SPPG berhenti sementara untuk pembenahan,” ujarnya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa 304 pelajar dan 3 orang guru menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Lebong, 11 di antaranya dirawat di Unit Gawat Darurat (IGD).

Sementara 32 pelajar dirawat di Puskesmas Semelako, 23 di antaranya harus dirawat inap dan 9 lain menjalani rawat jalan. Satu pelajar lagi di Puskesmas Muara Aman dan 3 di Puskesmas Leumepit kecamatan Lebong Sakti.

Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, menegaskan kejadian ini menjadi perhatian serius pemerintah Provinsi Bengkulu. Dia memastikan dapur MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan telah ditutup sementara untuk kepentingan penyelidikan.

“Untuk sementara, pengelola dapur MBG ini dihentikan dan diinvestigasi dulu. Ada kelemahan di mana, itu nanti ranah aparat penegak hukum (APH) dan tim investigasi MBG. Titik tekan Pemprov saat ini bagaimana anak-anak bisa sembuh, karena ini musibah yang harus kita tangani serius,” ujar Mian saat melakukan tinjauan langsung ke Kabupaten Lebong, Kamis (28/8) mengutip News Liputan6.com.

Foto Pilihan

Murid sekolah dasar diperiksa mulut dan giginya saat kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di SD Prestasi Global, Depok, Jawa Barat, Senin (4/8/2025).
Read Entire Article