ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Sejumlah film horor siap tayang di bioskop pada September 2025. Salah satunya Dia Bukan Ibu karya sineas Randolph Zaini yang dibintani Ali Fikry. Dalam Dia Bukan Ibu, Ali Fikry sebaga Dino anak Yanti (Artika Sari Devi).
Dia Bukan Ibu diadaptasi dari utas viral karya Jeropoint. Dino digambarkan sebagai anak laki-laki pintar, baik, nakal, sekaligus cengengesan. Seiring waktu, hidupnya makin gelap. Dalam keluarga Yanti, Dino kurang dapat perhatian dari ibu maupun kakaknya.
Walhasil, ia merasa kesepian karena tak diperhatikan kakaknya. Padahal Dino hanya ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Dalam film horor Dia Bukan Ibu, Dino punya kakak perempuan bernama Vira (Aurora Ribero).
“Kali pertama baca naskah, aku merasa Dino sebenarnya berpotensi disalahpahami banyak orang. Dino dari permukaan terlihat kasar, sarkas, menyebalkan, dan enggak peduli, tapi setelah aku baca lebih mendalam itu sebenarnya cara pertahanan dirinya,” kata Ali Fikry.
Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.
Bentuk Kemarahan
“Dia mencari pelarian yang enggak sehat buat diri sendiri, sampai ada bohong dan lain-lain,” ia menyambung. “Dino adalah (bentuk) kemarahan dari anak yang selalu ditinggal dan enggak pernah didengar,” Ali Fikry menyimpulkan.
Dia bukan Ibu mengisahkan Dino yang tinggal bersama Yanti dan Vira. Hidup Yanti yang dulu hancur karena perceraian kini berubah drastis. Ia jadi lebih ceria, cantik, sukses, dan mampu beli rumah baru sekaligus membuka salon yang laris manis.
Di Balik Keberhasilan Yanti
Dalam wawancara eksklusif bersama Showbiz Liputan6.com di Gedung KLY Jakarta, baru-baru ini, Ali Fikry menerangkan, di balik keberhasilan itu, Yanti terlihat makin aneh. Ia berani melukai pelanggan, hingga menyerang Dino. Keesokannya harinya, Yanti berlagak seolah tak terjadi apa-apa.
Belakangan banyak film Indonesia yang diusung dari utas viral. Ali Fikry menilai, “Sah-sah saja karena sudah viral dan punya audiens. Yang menantang itu bagaimana filmmaker bisa menerjemahkan dari utas ke bahasa sinema.”
Ali Fikry menyatakan, saat orang baca utas, mereka berimajinasi dan punya bayangan sendiri soal kisahnya. Tugas berat filmmaker, menurut Ali Fikry adalah, menjahit utas viral tersebut supaya layak menjadi film.
Nikmati Saja Prosesnya
Tahun 2025, menjadi momen produktif Ali Fikry. Selain Dia Bukan Ibu yang tayang di bioskop mulai 25 September 2025, ia membintangi Gowok Kamasutra Jawa, Waktu Maghrib 2, Bayang Bayang Anak Jahanam, dan mengisi suara karakter Joy dalam film Jumbo.
Ia debut di layar lebar pada 2015 lewat Ada Surga di Rumahmu. Sepuluh tahun lewat sudah. Andai bertemu dengan diri sendiri versi 2015, rupanya Ali Fikry ingin menyampaikan pesan agar lebih tenang dan menikmati proses.
“Aku akan bilang ke diriku sendiri: Tenang saja, jalani saja. Enggak apa-apa kalau gagal, nikmati saja prosesnya. Nanti, seiring berjalannya waktu, kamu akan bertemu dengan orang-orang yang bikin kamu jatuh cinta sama film,” ujarnya.