ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Jerome Polin menyampaikan pernyataan sikap setelah menyerahkan dokumen 17+8 Tuntutan Rakyat ke DPR RI. Tuntutan rakyat ini diterima perwakilan DPR RI yakni Andre Rosiade dan Rieke Diah Pitaloka, di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Setelahnya, Jerome Polin mengunggah bukti serah terima dokumen 17+8 Tuntutan Rakyat di depan Gerbang Pancasila, pintu belakang Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Ia menjelaskan, serah terima formal bukanlah akhir dari perjuangan.
“Hari ini, 4 September 2025, 17+8 secara formal dan resmi disampaikan kepada DPR di depan gerbang Pancasila. Dengan ini, suara, tuntutan, dan aspirasi masyarakat sudah sampai. Tapi masih belum selesai,” cuit Jerome Polin.
Belasan foto serah terima dokumen 17+8 Tuntutan Rakyat dipamerkannya di akun Instagram terverifikasi, kemarin. Jerome Polin mengajak masyarakat Indonesia terus mengawal dan mendesak supaya tuntutan ini bisa dipenuhi.
Transparansi, Reformasi, Empati.
Pesohor dengan 4 jutaan pengikut di Instagram, ini mengingatkan para wakil rakyat di Senayan untuk mengutamakan transparansi, reformasi, dan empati. Semua ini demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
“Transparansi, Reformasi, Empati. Demi masa depan Indonesia yang lebih baik untuk kita semua. Sudah saatnya rakyat didengarkan dan hak rakyat dijunjung tinggi. Panjang umur perjuangan!” Jerome Polin menyambung.
Keberania Bertindak, Apapun Risikonya
“Aku kembali diingatkan, bahwa ketika kita fokus ke tujuan yang lebih besar, kita akan punya courage dan keberanian untuk bertindak meskipun banyak risikonya,” cuit YouTuber kelahiran Jakarta, 2 Mei 1998.
Dalam belasan foto yang diunggah Jerome Polin terselip surat terbuka berisi pengakuan bahwa ini kali pertama turun ke jalan menyuarakan kegelisahan atas perilaku dan kebijakan anggota DPR yang melukai hati rakyat.
Belajar Banyak 1 Minggu
Aksi Jerome Polin turun ke jalan bukan untuk gaya-gayaan. Sebelum “mengaspal” untuk memprotes ulah anggota DPR RI menaikkan tunjangan di tengah ambruknya daya beli masyarakat, ia mengaku belajar banyak hal dalam sepekan terakhir.
“Selama 1 minggu ini aku belajar banyak banget. Berasa kuliah lagi wkwkwkw. Belajar politik dan hukum, belajar empati, belajar tentang kondisi negara kita, belajar menyampaikan opini, belajar diskusi yang produktif,” aku Jerome Polin.
“Belajar untuk enggak apa-apa disalahpahami, belajar mengontrol emosi, belajar sabar, belajar mendengar, dan banyak lagi. Aku senang bisa mengambil bagian sebagai rakyat biasa untuk berjuang bersama-sama dengan seluruh rakyat se-Indonesia,” imbuhnya.