ARTICLE AD BOX
Mengusung genre legal-thriller, Keadilan: The Verdict dibintangi aktor dan aktris papan atas Indonesia dan tayang di festival film internasional. Berikut beberapa faktanya:
1. Kolaborasi Indonesia dan Korea
Salah satu yang menyita perhatian dalam film Keadilan: The Verdict adalah kolaborasi antara sineas Indonesia dan Korea Selatan. Yusron Fuadi, sineas Indonesia, jadi sutradara bersama Lee Chang Hee dalam film ini. Chang Hee sendiri dikenal lewat serial A Killer Paradox.
Produser ternama Korea, Song Hyun Ju, turut gabung dalam proyek ini. Hyun Ju sebelumnya memproduksi drama Korea Kill It (2019), dan mendapat banyak pujian.
Song menyebut proyek ini berawal dari keinginannya mengangkat isu sosial yang relevan di berbagai negara. Naskah dikembangkan bersama Yusron Fuadi agar lebih kontekstual dengan Indonesia. Kemudian, Lee Chang Hee bergabung sebagai sutradara.
"Saya sangat senang bisa kenalkan teaser sekaligus poster film ini. Kehormatan bagi saya bisa hadir bersama orang-orang luar biasa di sini," ujar Song Hyun Ju saat peluncuran teaser Keadilan: The Verdict di MD Place, Setiabudi, belum lama ini.
Sebagai salah satu pemeran utama, Reza Rahadian antusias menyambut proyek film Keadilan: The Verdict.
"Saya senang sekali. Pertama kali saya diajak oleh mas Yusron sutradaranya, bahwa kalau ada kolaborasi dengan dua sutradara di film ini," ujar Reza Rahadian.
2. Angkat Kisah Hukum yang Dimanipulasi
Film Keadilan: The Verdict bercerita soal Raka (Rio Dewanto) yang merayakan kelulusan ujian advokat bersama istri yang tengah hamil, Nani (Niken Anjani). Namun kebahagiaan mereka jadi tragedi yang memilukan. Istrinya meninggal dunia secara brutal.
Tragedi ini membawa Raka ke sebuah persidangan. Namun sayangnya kasus ini ditangani oleh advokat dengan reputasi kurang baik, yang diperankan oleh Reza Rahadian.
Reza Rahadian memastikan film Keadilan menghadirkan kisah hukum yang dimanipulasi, dan sangat relevan dengan situasi Indonesia saat ini.
"Film ini memperlihatkan bagaimana hukum bisa dimanipulasi dan bagaimana opini publik dapat diarahkan sesuai kepentingan segelintir orang," ujar Reza.