ARTICLE AD BOX
Pemerintah Jepang menyatakan perjanjian dagang luas dengan Amerika Serikat belum bisa disebut tuntas. Pasalnya, Washington belum mengeluarkan perintah presiden terkait status tarif untuk produk farmasi dan semikonduktor.
Menteri Kebijakan Ekonomi Jepang, Ryosei Akazawa, mengatakan sejauh ini AS baru menerbitkan perintah presiden untuk penyesuaian tarif umum, serta tarif mobil dan suku cadang.
“Meskipun perintah presiden telah dikeluarkan terkait penyesuaian tarif umum serta tarif mobil dan suku cadang mobil, perintah presiden untuk status negara paling disukai bagi produk farmasi dan semikonduktor belum dikeluarkan,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (6/9), setelah kembali dari perundingan di Washington.
Akazawa menegaskan bahwa kondisi ini membuat kesepakatan perdagangan belum bisa dinyatakan final. “Oleh karena itu, belum bisa dikatakan bahwa masalah ini sudah selesai,” katanya.
Ia menambahkan, Tokyo akan terus mendesak agar pesanan yang tersisa segera dipenuhi.
Selain itu, pemerintah Jepang akan melakukan analisis menyeluruh terhadap dampak perubahan tarif otomotif AS. Kajian ini juga mencakup perbandingan daya saing perdagangan Jepang dengan negara lain di pasar internasional.