Forum Guru Besar Desak Pemerintah Atasi Kesenjangan Sosial

2 days ago 4
ARTICLE AD BOX
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Forum Guru Besar Desak Pemerintah Atasi Kesenjangan Sosial Sejumlah mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD Sumatera Barat di Padang, Senin (1/9/2025).(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

FORUM Guru Besar Insan Cita menyoroti keras kondisi bangsa Indonesia di usia ke-80 yang dinilai masih dibayangi kesenjangan sosial, lemahnya birokrasi, dan kerapuhan penegakan hukum. Jika persoalan mendasar ini tidak segera diatasi, ancaman terhadap persatuan bangsa akan semakin nyata.

Inisiator Forum Guru Besar Insan Cita Didik J. Rachbini menyatakan, peluang Indonesia menjadi negara maju memang besar, tetapi tantangannya tidak kalah besar. "Salah satu masalah krusial bangsa ini adalah realitas masih tingginya tingkat kesenjangan yang ada dalam masyarakat. Sangat ironis, 50% pendapatan negara masih dinikmati oleh penduduk terkaya," ujarnya seperti dikutip pada Selasa (2/9). 

Ia menekankan, ketimpangan pendapatan membuat indeks kesengsaraan rakyat membesar. Pertumbuhan ekonomi dinilai tidak merata karena hanya terdistribusi pada kelompok tertentu. "Kesenjangan sosial antara Jawa dan luar Jawa, antara kota dan desa, belum bisa dikurangi secara signifikan. Bahkan praktik otonomi daerah belum mampu mengurangi kesenjangan tersebut," kata Didik. 

Menurutnya, membangun Indonesia dari desa dan daerah masih sebatas jargon. Desa belum menjadi pusat ekonomi baru, sementara program pemerintah belum sepenuhnya terasa di masyarakat. Kondisi ini dikhawatirkan menimbulkan dampak serius pada stabilitas politik dan keamanan nasional.

Didik menambahkan, ancaman serius terhadap keberlangsungan NKRI tak hanya datang dari luar, tapi juga kegagalan Indonesia dalam memberdayakan dan menyejahterakan masyarakat. Karenanya, ia mengingatkan, pemerintah harus menunjukkan kesungguhan dengan menghadirkan program yang benar-benar memihak rakyat, bukan sekadar janji.

Forum itu juga mengkritik lambannya reformasi sistem, penegakan hukum, dan pemberantasan korupsi. Menurut Didik, praktik monopoli dan kongkalikong antara pejabat dan pengusaha masih menjadi penghambat utama tercapainya tujuan negara. "Tujuan untuk menciptakan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur tersandera oleh kuatnya praktik monopoli," terangnya.

Kualitas Birokrasi

Lebih jauh, ia menyoroti kualitas birokrasi yang dianggap jauh dari harapan. Birokrasi, kata dia, seharusnya berkelas dunia, transparan, akuntabel, dan tidak partisan. "Kementerian dan lembaga harus dipimpin orang-orang yang memiliki integritas dan kapasitas. Bukan orang-orang yang integritasnya dipertanyakan," tambah Didik. 

Kelemahan birokrasi dan lemahnya penegakan hukum, menurut Forum Guru Besar, menjadi salah satu pemicu aksi massa besar-besaran sejak 25 Agustus 2025. Aksi itu, yang terjadi di berbagai kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Makassar, dinilai sebagai akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap kinerja eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

"Amuk massa yang berlangsung sejak 25 Agustus adalah refleksi akumulasi ketidakpuasan masyarakat. Rakyat sudah muak dengan perilaku para elite yang dinilai tidak punya keberpihakan," tutur Didik. 

Ia menambahkan, momentum itu seharusnya dimanfaatkan Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan perbaikan segera.

Hentikan Kekerasan

Sementara itu, inisiator lain, Siti Zuhro menekankan pentingnya langkah cepat melalui delapan solusi jangka pendek. "Yang paling mendesak adalah menghentikan kekerasan sekarang juga, baik yang dilakukan aparat maupun demonstran, dengan penegakan hukum yang adil dan transparan," ujarnya.

Forum itu juga mendorong reformasi menyeluruh di tubuh Polri, pergantian pimpinan Polri, serta penataan ulang kabinet. Menteri atau wakil menteri yang dianggap tidak kompeten dan tidak dipercaya publik, menurut mereka, harus segera digantikan.

Selain itu, Zuhro menyoroti perlunya percepatan pengesahan UU Perampasan Aset Koruptor, pengembalian KPK sebagai lembaga independen, hingga pencabutan UU Cipta Kerja. "Pemerintah juga harus menata ulang program Makan Bergizi Gratis agar lebih tepat sasaran, terutama di daerah 3T dan basis stunting" kata dia. 

Forum Guru Besar juga menyodorkan delapan langkah jangka menengah. Di antaranya, Presiden diminta memimpin langsung gerakan pemberantasan korupsi, melakukan evaluasi terhadap undang-undang yang membebani rakyat, hingga memperkuat birokrasi agar benar-benar efektif dan dipercaya publik.

Mereka juga menekankan pentingnya memastikan bonus demografi tidak berubah menjadi bencana, memperkuat reformasi politik, serta menjaga agar praktik demokrasi tetap sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Didik menambahkan, pemerintah perlu mengevaluasi rencana pendirian perguruan tinggi baru dan fokus meningkatkan kualitas perguruan tinggi yang sudah ada. (Mir/M-3)

Read Entire Article