ARTICLE AD BOX

BERTEPATAN dengan ulang tahun ke-19, PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), emiten energi nasional terintegrasi, meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek liquefied natural gas (LNG) Station di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
Proyek strategis perseroan ini diproyeksikan memiliki kapasitas produksi sebesar 1,5 million standard cubic feet per day (MMSCFD) dengan sumber gas berasal dari Sumur Galian 1 yang merupakan sumur gas marjinal yang dikelola Pertamina EP. Rencananya, CGAS mengoperasikan LNG Station Karawang pada kuartal IV 2026.
Direktur Utama CGAS Andika Purwonugroho mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari strategi ekspansi CGAS dalam mendukung percepatan transisi energi bersih.
"Pembangunan fasilitas LNG Station Karawang juga menjadi salah satu implementasi pemanfaatan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham yang dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur energi ramah lingkungan," kata dia saat groundbreaking LNG Station di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (30/8).
Ia menegaskan pembangunan LNG Station di Karawang mewujudkan komitmen perseroan terhadap agenda energi berkelanjutan nasional.
“Proyek LNG Station Karawang merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung program pemerintah untuk mencapai net zero emission 2060. Dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, fasilitas ini diharapkan mampu mendorong efisiensi energi di kawasan industri, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sekaligus memberikan dampak positif bagi lingkungan,” ujar Andika.
Dengan permintaan LNG domestik yang terus meningkat, pihaknya optimistis ini menjadi pilar pertumbuhan terbaru sekaligus memperkuat portofolio energi bersih perusahaan. Langkah ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mengelola dana IPO secara produktif, berorientasi jangka panjang, dan memberikan nilai tambah kepada para pemangku kepentingan.
“Pemanfaatan dana IPO hingga Juni tahun ini digunakan untuk pembayaran muka pembelian awal equipment LNG senilai Rp67,96 miliar dan modal kerja sebesar Rp17,31 miliar. Dengan demikian, perseroan menggunakan dana IPO sebesar Rp85,28 miliar pada pertengahan 2025,” tutur Andika.
Adapun, LNG Station Karawang dirancang perseroan untuk menyokong kinerja keuangan dan menjadikan CGAS sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat pengembangan infrastruktur energi bersih nasional pada periode mendatang.
Sebelumnya, manajemen Citra Nusantara Gemilang pada 28 Juli 2025 mengoperasikan compressed natural gas (CNG) Station di Gresik, Jawa Timur, yang memiliki kapasitas 2 million standard cubic feet per day (mmscfd), atau setara dengan 20 juta meter kubik per tahun. Perseroan berpotensi meraih tambahan pendapatan Rp150 miliar per tahun dari proyek ini.
Andika menyampaikan perseroan melalui anak usahanya PT Citra Nusantara Energi mendorong laju ekspansi untuk memperkuat pasokan energi ramah lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan industri dan perekonomian lokal di bagian timur Pulau Jawa.
“Selain itu, beroperasinya fasilitas ini diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar untuk kebutuhan tenaga kerja operasional. UMKM juga mendapatkan manfaat sebagai bagian dari rantai pasok dan layanan penunjang di sekitar CNG Station (CNGS) dan LNG Station (LNGS),” pungkas Andika.
Harga saham CGAS sejak awal tahun ini hingga penutupan perdagangan pada 29 Agustus 2025 (year to date) melonjak 24,27% atau menjadi Rp128. (H-2)