ARTICLE AD BOX

WAKIL Ketua Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PDIP, Andreas Hugo Pereira, menilai bahwa satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto merupakan periode evaluasi yang cukup berat
"Situasi setahun ini merupakan massa evaluasi yang tidak mudah untuk beralih memfokuskan program pemerintahan Prabowo agar segera bisa mengakselerasi program2 prioritas andalannya." kata Hugo dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/10).
Menurut Andreas, tantangan awal pemerintahan Prabowo adalah merealisasikan janji kampanye.
"Dalam perjalanan selama setahun pemerintahan; ternyata memadukan janji kampanye dengan ide dasar Astacita yang merupakan program prioritasnya ternyata tidak mudah." lanjutnya
Lebih lanjut, ia menyoroti sejumlah program pemerintah, baik yang sedang berjalan maupun warisan dari pemerintahan sebelumnya, yang menghadapi tantangan tersendiri.
"IKN perlu direvisi dan belum jelas arah peruntukannya, pengelolaan aset strategis negara beralih dari BUMN ke Danantara akibat salah urus di BUMN, PSN menuai protes, KA-Cepat Whoosh meninggalkan hutang pembayaran yang menjadi beban APBN." lanjutnya
Andreas menambahkan bahwa Presiden Prabowo perlu memfokuskan diri pada program-program prioritasnya, seperti MBG, Danantara, dan Koperasi Merah Putih, sambil merevisi program-program Presiden ke-7 RI Jokowi yang dinilai kurang efisien.
"Belum lagi sebagian pembantu-pembantu 'titipan' Jokowi di pemerintahan Prabowo yang masih berloyalitas ganda." ujarnya.
Ia menekankan bahwa publik akan terus mengamati ketegasan dan konsistensi Presiden Prabowo dalam menjalankan ide-ide besar, mulai dari pemberantasan korupsi hingga reformasi kepolisian.
"hal tersebut akan menjadi catatan perhatian publik pada massa yang akan dafang menuju 2029." pungkasnya. (P-4)