ARTICLE AD BOX
Denpasar (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Pemprov Bali terus menambah sentra industri kecil menengah (IKM) di Bali.
Hal ini disampaikan saat mengunjungi Pameran IKM Bali Bangkit di Taman Budaya Art Center, Denpasar, Sabtu, dimana Bali baru memiliki empat titik yang diketahui contohnya seperti sentra IKM perak di Gianyar dan bambu di Bangli.
“Sentra-sentra IKM yang kami sudah bentuk di Indonesia cukup banyak dan di Bali kemarin saya diberi tahu bahwa ada empat sentra IKM, mungkin nanti perluasannya pak gubernur, bisa disiapkan lebih banyak lagi sentra-sentra IKM,” kata Menperin.
Agus Gumiwang menjelaskan para IKM harus mendapat perhatian terutama menyelesaikan permasalahannya yang kerap dianggap remeh.
Beberapa hal yang harus diperhatikan seperti masalah permodalan, akses terhadap pasar, dan restrukturisasi permesinan, sehingga pemerintah diminta memberikan wadah agar para IKM tidak terjebak.
“Karena ini klasik jangan sampai dianggap masalah yang tidak perlu dicari jalan keluarnya, kadang-kadang kita manusia itu melihat ini masalah klasik sehingga tidak perlu dicari jalan keluarnya memang harus kita cari jalan keluarnya,” ujar Agus Gumiwang.
“Supaya mereka (IKM) bisa melakukan proses produksi lebih efisien, sehingga produksinya bisa lebih baik, ini hal-hal yang selalu dipikirkan pemerintah karena memang industri kecil itu tulang punggung kita,” sambungnya.
Sambil menyusuri Pameran IKM Bali Bangkit yang juga pusat kerajinan khas Bali, Menperin Agus memberi dukungan lewat pembelian beragam jenis produk khas, dari lukisan, perhiasan, kain endek, dan kerajinan.
Ia senang karena Pemprov Bali memberi wadah para IKM dan melakukan kurasi yang baik terhadap produk-produk yang dibuat.
Setelah sentra IKM, memberi perhatian terhadap produk yang hendak disajikan perajin sehingga memiliki kualitas tinggi juga diapresiasi, karena ini akan menambah nilai jual produk yang berdampak pada ekonomi Bali dan nasional akhirnya.
Di sana, Menperin bersama istrinya membeli kain endek khas Bali berwarna kuning, beragam kerajinan, dan perhiasan untuk hadiah ulang tahun sang istri.
“Warna kuning (kain yang ia beli) relatif ya, yang penting desainnya bagus warna bisa merah, bisa kuning, kerajinannya banyak-banyak, perhiasannya juga banyak, tapi karena saya laki-laki tidak terlalu pakai perhiasan jadi istri saya tadi yang banyak beli perhiasan,” ujarnya sambil mengatakan enggan membocorkan nilai total kerajinan khas Bali yang dibeli.
Baca juga: Koster usul anggaran Rp1,5 triliun ke Menteri PU diterima
Baca juga: Pertamina akselerasi kapasitas pelaku UMK di Bali naik kelas
Baca juga: Pemkot Denpasar: Pesona Budaya Sanur ruang kreatif seniman dan ekraf
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.