ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggepung kota baru dengan tentara cadangan negeri itu, Garda Nasional. Setelah ibu kota Washington, kini beberapa kota dan negara bagian mendapat peringatan dari sang presiden.
Trump sebelumnya mengklaim langkah itu untuk menurunkan tingkat kejahatan di sejumlah kota. Setelah ibu kota Washington. D.C, kebijakan Trump itu kini menghantui kota Chicago, negara bagian Illinois dan kota Baltimore, negara bagian Maryland.
Perlu diketahui Garda Nasional adalah kekuatan cadangan utama militer pemerintah federal dan negara bagian AS. Garda nasional biasa disebut tentara sipil dengan jumlah sekitar 419.000 di 2023.
"Tujuan utama Presiden AS Donald Trump dalam mengirimkan pasukan ke kota-kota Amerika adalah untuk menguasai pemilu pada tahun 2026," kata Gubernur Illinois JB Pritzker pada hari Minggu, dikutip AFP, Senin (1/9/2025).
Menurutnya "tidak ada upaya dari pemerintahan Trump untuk mengoordinasikan rencana tersebut dengan para pejabat setempat". Kota-kota lain yang diancam akan dikirimi pasukan oleh pemerintahan Partai Republik Trump juga "dikuasai oleh rival-rival politiknya".
"Dia ingin menghentikan pemilu pada tahun 2026 atau, sejujurnya, mengambil alih kendali pemilu tersebut," kata Pritzker kepada acara CBS Sunday "Face the Nation".
"Dia hanya akan mengklaim bahwa ada masalah dengan pemilu, lalu dia menempatkan pasukan di lapangan yang dapat mengambil alih kendali," jelasnya.
Gubernur tersebut mengatakan bahwa setiap pengerahan pasukan yang bertentangan dengan keinginan pemerintah negara bagiannya akan menjadi "invasi oleh pasukan AS jika mereka benar-benar melakukannya".
Sementara itu, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem sebelumnya mengatakan bahwa dia akan menambah sumber daya untuk operasi Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) di Illinois. Ttetapi keputusan apa pun untuk mengirim pasukan cadangan Garda Nasional atau pasukan lainnya sepenuhnya berada di tangan Trump.
"Jika pasukan dikirim bersama ICE, mereka akan segera diadili, karena itu ilegal," kata Pritzker lagi.
Trump sendiri langsung mengkritik Pritzker. Hal ini diutarakannya di laman media sosialnya, Truth Social.
"Enam orang tewas, dan 24 orang tertembak, di Chicago akhir pekan lalu, dan JB Pritzker, Gubernur Illinois yang lemah dan menyedihkan, baru saja mengatakan bahwa dia tidak membutuhkan bantuan dalam mencegah KEJAHATAN," tulis Trump di platform Truth Social.
"Dia GILA!!! Sebaiknya dia membereskannya, CEPAT, atau kita akan datang!" tegasnya.
Merujuk Washington D.C, CBS mengutip penurunan tajam dalam kejahatan selama pengerahan pasukan yang sedang berlangsung. Saat ini kebijakan memasuki minggu ketiga.
Angka pembunuhan turun 41%. Sementara angka perampokan 69%, dan pembajakan mobil 83%.
Di sisi lain, seorang warga Chicago berusia 35 tahun yang bekerja di toko rokok, CJ Jackson, mengatakan pengerahan Garda Nasional akan menjadi "ide yang bagus".
"Kita membuat beberapa remaja lepas kendali di sini... Mereka menembak anak-anak setiap hari," katanya menyebut kasus penembakan massal di AS.
Namun, Greta, 24 tahun, seorang pekerja toko yang tidak mau menyebutkan nama belakangnya, mengatakan ia "sedikit gugup" tentang potensi pasukan militer di jalan.
"Ada sisi buruk di setiap kota... Saya pikir itu lebih menakutkan daripada membuat orang merasa aman," tambahnya.
Dalam data AFP, meski Trump menyebutkan kota-kota yang dipimpin Partai Demokrat memiliki kriminalitas tinggi, angka menunjukkan, kejahatan kekerasan yang tinggi tersebar di sejumlah kota, termasuk di Missouri, Texas, dan Tennessee yang dikuasai Partai Republik.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Makin Chaos, Trump Turunkan Pasukan Khusus Hadapi Demo Imigran