Google Loloskan Iklan Israel yang Dianggap Misinformasi tentang Kelaparan Gaza

1 day ago 1
ARTICLE AD BOX
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Google Loloskan Iklan Israel yang Dianggap Misinformasi tentang Kelaparan Gaza Warga Palestina antre untuk menerima jatah makanan dari dapur amal di Kamp Pengungsi Nuseirat, Jalur Gaza bagian tengah, pada Rabu (15/10), dua hari setelah gencatan senjata mulai berlaku.(AFP)

PADA akhir Agustus, pemantau kelaparan global yang didukung PBB menyatakan bencana kelaparan yang berkembang cepat di wilayah Kota Gaza, Palestina. Kementerian Luar Negeri Israel merilis sejumlah video di YouTube yang membantah temuan tersebut. Video bertanggal 24 Agustus itu menyatakan, "Politisi sinis dan media yang bias berbohong." 

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pun menerbitkan bantahan delapan halaman yang menuduh penilaian kelaparan oleh Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) sebagai inisiatif yang didukung PBB mendistorsi kenyataan dan bergantung pada data bias yang berasal dari Hamas. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), yang berkontribusi pada laporan IPC, menyatakan bahwa laporan tersebut disusun dengan protokol yang tepat dan diperiksa netralitasnya.

Bahkan, 27 negara termasuk Australia, Kanada, Jepang, dan sebagian besar Uni Eropa juga mengeluarkan pernyataan bersama yang meminta Israel untuk memfasilitasi banjir bantuan segera guna menghentikan dan membalikkan bencana kelaparan yang terjadi di depan mata.

The Washington Post memeriksa dua video yang diunggah Kementerian Luar Negeri Israel itu yang konon berasal dari Juli dan Agustus. Tayangan menunjukkan makanan tampak berlimpah di Gaza. Saat itu, makanan sedang masuk ke Gaza setelah hampir lima bulan pembatasan Israel tetapi langka dan mahal, menurut tinjauan The Post, kemarin, terhadap sumber asli rekaman tersebut.

Rekaman pasar dalam video 24 Agustus yang mengeklaim ada makanan di Gaza berasal dari Majdi Fathi, seorang fotografer lepas Palestina. Keterangan aslinya untuk rekaman tersebut, yang dicantumkan oleh Getty, menyebutkan tentang makanan yang didokumentasikan itu. "Banyak warga berbondong-bondong membelinya, tetapi karena harga sangat tinggi. sebagian besar warga Palestina di Gaza tidak mampu membeli barang-barang ini."

Fathi, dikutip penyiar Jerman DW pada 31 Juli, mengatakan bahwa video tersebut diambil di suatu pasar di Gaza. "Sayuran dan buah-buahan ini sangat mahal," ujarnya kepada DW. "Mayoritas orang di Gaza tidak mampu membelinya. Saya tidak menemukan hal lain untuk difilmkan di pasar."

Video lain pemerintah Israel, yang diunggah pada 21 Agustus, berisi kumpulan restoran, yang diduga berada di Gaza, menyajikan pizza, calzone, dan es krim. Salah satu restoran tersebut, yang dikonfirmasi The Post sebagai Restoran Hot Dog, tutup pada Mei. 

Namun, restoran tersebut dibuka kembali dengan harga rata-rata yang naik dua kali lipat selama periode enam bulan antara akhir Februari dan awal September. Demikian menurut analisis The Post terhadap harga menu di profil Instagram restoran.

Tiga bahasa

Pemerintah Israel mempromosikan video ini dalam tiga bahasa. Versi bahasa Inggrisnya ditonton lebih dari 7 juta kali hingga terakhir muncul sebagai iklan pada 29 Agustus.

Video itu menjadi bagian dari kampanye berbayar pemerintah Israel di platform Google. Email internal yang ditinjau The Post menyebut bahwa kampanye ini berfokus pada kelaparan terjadi atau tidak di Gaza. Video tercatat dengan unggahan penonton terbanyak di kanal YouTube Kementerian Luar Negeri Israel dan dipromosikan dalam berbagai bahasa, seperti Polandia, Italia, Yunani, dan Jerman.

Menurut email 4 September dan wawancara dengan seorang karyawan Google, yang berbicara dengan syarat anonim untuk melindungi pekerjaannya, kampanye daring tersebut menuai banyak keluhan. Iklan tersebut dituduh menyebarkan misinformasi, termasuk dari berbagai otoritas pemerintah.

Email tersebut dikirim anggota tim Kepercayaan dan Keamanan Google yang memantau dan menegakkan kebijakan konten perusahaan. Staf tersebut menulis bahwa staf hukum, kepercayaan, dan keamanan menetapkan bahwa video-video tersebut tidak melanggar aturan Google yang melarang iklan menampilkan konten berbahaya atau merendahkan, konten mengejutkan, peristiwa sensitif, dan klaim yang tidak dapat diandalkan.

Karyawan diberi tahu bahwa iklan video apa pun di masa mendatang dari pemerintah Israel yang membuat klaim serupa tentang pangan, kelaparan, atau bantuan kemanusiaan di Gaza tidak termasuk dalam cakupan kebijakan tersebut sehingga tidak merupakan pelanggaran. Pemerintah Israel tidak menanggapi permintaan komentar.

Persepsi publik

Juru bicara Google, Michael Aciman, mengatakan dalam pernyataan email bahwa perusahaan memiliki kebijakan yang jelas terkait jenis iklan di platformnya dan pihaknya terus memeriksa kebijakan tersebut berlaku untuk peristiwa terkini. "Jika menemukan iklan yang melanggar kebijakan, kami akan memblokir atau menghapusnya."

Lektor kepala bidang komunikasi di Universitas Pittsburgh, Sam Woolley, mengatakan bahwa platform daring telah menjadi wadah penting bagi negara-negara untuk membentuk persepsi publik. "Pemerintah memahami bahwa miliaran orang menghabiskan waktu di YouTube dan platform media sosial lain. Karena itu, mereka ingin menyampaikan propaganda kepada orang-orang di sana," ujarnya.

Namun, kata Woolley, jika menggunakan platform seperti YouTube untuk menyesatkan pengguna tentang konflik atau krisis besar, pemerintah dapat berisiko tidak hanya melanggar kebijakan platform tersebut tetapi juga hukum Uni Eropa. Surel internal Google yang memberikan lampu hijau untuk iklan Israel tidak menyebutkan otoritas pemerintah yang mengeluhkan video YouTube-nya. 

Langgar aturan

Badan penelitian Polandia, NASK, mengonfirmasi melalui surel bahwa mereka memberi tahu Google bahwa beberapa video-video pemerintah Israel melanggar aturan perusahaan. "Para pakar NASK menyoroti konten yang dimanipulasi atau palsu dalam iklan Google dan video YouTube," demikian pernyataan lembaga tersebut kepada The Post. 

"Menurut Standar Komunitas, konten semacam itu harus dihapus." Google menolak keluhan pemerintah Polandia tentang video-video Israel.

Pada 2023, Google menghapus 30 iklan yang diunggah oleh pemerintah Israel karena menampilkan gambar grafis, setelah Politico melaporkan kampanye pemerintah Israel yang menggunakan foto-foto korban serangan Hamas.

Seorang karyawan Google yang bekerja di divisi Kepercayaan dan Keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim untuk melindungi pekerjaannya, mengatakan bahwa industri teknologi itu menarik diri dari pengecekan fakta yang ketat tahun ini, dimulai dengan keputusan Meta untuk memecat para pemeriksa fakta pada Januari. Perubahan ini bertepatan dengan pergeseran perusahaan di industri teknologi dan industri lain yang tampaknya membuat para CEO bergerak untuk lebih berpihak pada Presiden Donald Trump.

"Ini lebih lepas tangan," kata karyawan tersebut. "Selama tidak melakukan sesuatu yang benar-benar buruk dan tidak menyerukan kekerasan, Anda dapat menayangkan iklan Anda." Misinformasi, imbuhnya, hanya dianggap sebagai pelanggaran...

Read Entire Article