ARTICLE AD BOX
Polda Metro Jaya telah menetapkan sembilan tersangka terkait penyekapan dan penculikan di Pondok Aren, Tangerang Selatan. Sembilan tersangka itu berinisial MAM (41), VS (33), HJE (25), S (35), APN (25), Z (34), I, MA (39), dan N (52).
Berikut rangkuman peristiwanya:
Para korban penyekapan dan penculikan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, mengungkapkan kesaksian memilukan soal penyiksaan yang mereka alami.
Mereka mengaku dicambuk, disundut rokok, hingga ditendang tanpa ampun selama disekap pelaku.
“Saya sedih plus campur aduk, lihat punggung suami saya sudah enggak ada gambaran gimana-gimana, ancur, dicambukin,” kata Dessi Juwita, istri korban Indra, dalam rekaman video wawancara yang diterima kumparan, Jumat (17/10).
Indra, salah satu korban, menuturkan mereka disiksa bergantian oleh para pelaku.
“Kaki, paha juga, semua, bibir, pala pada benjol,” ucapnya.
Menurut mereka, penyiksaan dilakukan menggunakan berbagai benda di sekitar lokasi penyekapan.
“Ada yang pakai selang, ada yang pakai kabel, terus gantungan baju, hanger,” ujar Indra.
Ajit, korban lainnya, menambahkan pelaku juga menggunakan hanger kawat untuk mencambuk.
“Pakai hanger yang kawat itu, yang dibulir-bulir, dipukuli, dicambuk-cambuk. Semuanya, badan yang belakang, pakai rokok gitu kan,” kata Ajit.
Bahkan, mereka mengaku tubuhnya disundut rokok dan diinjak secara brutal.
“Kayak bukan manusia, Bang. Saya kayak bukan manusia yang enggak dihargai, kayak hewan, saya ditendang,” ucap korban lain bernama Nurul alias Ibenk sambil menangis.
Cerita Dessi Saat Kabur dari Rumah Penyekapan: Lompat Pagar sampai Celana Robek
Dessi Juwita, korban penculikan di Pondok Aren, Tangerang Selatan, menceritakan detik-detik dramatis saat dirinya berhasil kabur dari rumah penyekapan.
Ia nekat melompat pagar besi setinggi pinggang hingga celananya robek demi menyelamatkan suami dan teman-temannya yang disekap.
“Waktu Subuh, jam 04.50 WIB, saya mendapati yang penjaga sudah tidur, empat orang. Cewek satu, laki-laki ada tiga, sudah terlelap tidur,” kata Dessi dalam keterangannya, Jumat (17/10).
Melihat kesempatan itu, Dessi mengendap-endap ke luar rumah.