ARTICLE AD BOX
Liputan6.com, Jakarta Persija Jakarta akhirnya mampu keluar dari tekanan setelah dua kekalahan beruntun di BRI Super League 2025/2026. Tim asuhan Mauricio Souza menunjukkan kebangkitan saat menghadapi Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu (18/10/2025) malam WIB.
Dalam laga pekan kesembilan tersebut, Macan Kemayoran tampil dominan dan berhasil menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan 3-1. Tiga gol mereka dicetak oleh Dony Tri Pamungkas, Jordi Amat, dan Allano Lima melalui titik putih.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa evaluasi yang dilakukan Souza selama jeda internasional membuahkan hasil. Pelatih asal Brasil itu mengubah pendekatan taktik dan memperbaiki sistem pertahanan tim secara menyeluruh.
Evaluasi Setelah Dua Kekalahan Beruntun
Kekalahan berturut-turut membuat Mauricio Souza melakukan analisis mendalam terhadap permainan timnya. Ia memanfaatkan waktu libur kompetisi pada akhir September hingga pertengahan Oktober 2025 untuk memperkuat pertahanan dan menyeimbangkan transisi antar lini. Hasilnya langsung terlihat dalam duel melawan Persebaya, di mana Persija tampil jauh lebih disiplin dan efektif.
Dominasi Persija di GBT
Persija tampil percaya diri sejak awal pertandingan. Dony Tri Pamungkas membuka keunggulan pada menit ke-21, disusul gol Jordi Amat di penghujung babak pertama.
Allano Lima kemudian memastikan kemenangan lewat penalti di menit ke-73, sementara Persebaya hanya mampu membalas lewat gol Leo Lelis di menit ke-78. Kemenangan ini menjadi momen penting bagi Macan Kemayoran untuk kembali ke jalur positif.
Souza Fokus Perbaiki Pertahanan
Souza mengakui bahwa kunci kemenangan kali ini adalah perbaikan di sektor pertahanan.
“Kami mencoba menganalisis semua hal yang terjadi di pertandingan. Sangat jelas bagi kami bahwa kami perlu memperbaiki pertahanan, dan saya rasa itulah yang kami lakukan kali ini,” ujar Souza.
“Tim kami adalah tim dengan kualitas tinggi, bisa menciptakan banyak peluang, tetapi memang perlu bertahan lebih baik,” tambahnya.
Filosofi Baru Menyerang dari Kiper, Bertahan dengan Striker
Pelatih asal Brasil itu juga menegaskan filosofi bermain Persija yang menekankan peran semua pemain dalam bertahan maupun menyerang.
“Ketika saya bicara soal bertahan lebih baik, maksudnya seluruh tim, bukan hanya lini belakang. Saya selalu bilang kepada tim saya, kami mulai menyerang dengan kiper kami, dan kami mulai bertahan dengan penyerang kami,” jelas Souza.
“Kami melihat pengorbanan luar biasa secara defensif, dan saya yakin hal itu membantu kami dalam membangun serangan. Hal ini membuktikan bahwa kami punya penjaga gawang yang hebat,” tuturnya.