ARTICLE AD BOX
Istanbul (ANTARA) - Dua jet tempur F-16 Venezuela terbang di atas USS Jason Dunham pada Kamis, sebuah langkah provokatif yang menurut Departemen Pertahanan AS ditujukan untuk mengganggu operasi antinarkoba pemerintahnya.
Kapal Angkatan Laut tersebut telah dikerahkan ke perairan lepas pantai Venezuela sebagai bagian dari upaya pemerintahan Trump menargetkan kartel narkoba.
"Langkah yang sangat provokatif ini dirancang untuk mengganggu operasi antinarkoba-teror kami," kata departemen tersebut dalam sebuah pernyataan. "Kartel yang mengendalikan Venezuela sangat disarankan untuk tidak melakukan upaya lebih lanjut yang menghalangi, mencegah, atau mengganggu operasi antinarkoba dan antiteror yang dilakukan oleh militer AS."
Presiden AS Donald Trump sebelumnya menandatangani perintah eksekutif yang menyerukan peningkatan penggunaan kekuatan militer terhadap kartel narkoba Amerika Latin.
AS telah lama menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro memimpin Cartel de los Soles (Kartel Matahari), sebuah jaringan yang diduga melakukan perdagangan narkoba tingkat tinggi dan kejahatan terorganisir di dalam pemerintahan dan militer Venezuela.
Pada 25 Juli, Departemen Keuangan AS menetapkan kelompok tersebut sebagai organisasi "Teroris Global yang Ditunjuk Khusus".
Selanjutnya, pada 8 Agustus, Washington menggandakan hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan atau hukuman Maduro dari $25 juta (Rp 410,5 milyar) menjadi $50 juta (Rp 821 milyar)
Sementara itu, pada 18 Agustus, Maduro menanggapi tuduhan AS dengan mengatakan: "Kami mempertahankan laut, langit, dan tanah kami. Tidak ada kekaisaran yang dapat menyentuh wilayah suci Venezuela atau tanah suci Amerika Selatan."
Menindaklanjuti perintah Trump, sebuah kelompok angkatan laut AS yang terdiri dari tujuh kapal perang dan sebuah kapal selam dikirim ke perairan Karibia dekat Venezuela pada 28 Agustus.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Presiden Maduro perintahkan perluasan milisi Venezuela
Baca juga: Maduro tegaskan AS tidak dapat masuki Venezuela
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.