ARTICLE AD BOX

BERBAGAI hidangan Korea seperti tteokbokki, gimbap, dan ayam goreng, serta menu populer Korea lainnya bisa dinikmati semua orang di pameran Franchise & License Expo Indonesia (FLEI) Business Show 2025.
FLEI Business Show 2025 digelar pada 10-12 Oktober 2025 di Nusantara International Convention Exhibition (NICE) PIK 2, Jakarta.
Pameran waralaba ini menghadirkan lebih dari 150 merek dari 10 kategori bisnis mulai dari food & beverages (F&B), ritel, kecantikan, pendidikan, dan teknologi digital. Ajang ini menjadi sarana penting bagi para pemilik merek, calon mitra, dan investor untuk menjalin kerja sama serta mengeksplorasi berbagai peluang bisnis.
Dalam pameran ini turut berpartisipasi Kementerian Pertanian, Pangan dan Urusan Pedesaan Korea Selatan (Menteri Song Mi-ryeong) bersama Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation / aT (Presiden Direktur Hong Moon-pyo).
Pada pameran tahun ini, aT kembali menghadirkan area pameran kuliner Korea yang menampilkan ragam hidangan khas. Ajang tahun ini juga digelar kegiatan penandatanganan tujuh nota kesepahaman (MoU).
Mencicipi Hidangan Khas Korea
Tak sedikit pengunjung yang berminat untuk datang ke pameran ini hingga mencicipi beragam khas Korea. “Sekarang hidangan Korea sudah menjadi menu yang disukai semua orang dan memiliki potensi pasar yang sangat besar,” demikian keterangan Dewi, yang diterima Media Indonesia, Kamis (16/10).
Dewi merupakan seorang pembeli yang menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan kuliner spesialis ayam goreng Korea pada acara ini.
Sementara itu, salah seorang pengunjung pameran bernama Farhan mengungkapkan ia datang kembali pada pameran tahun ini karena memiliki kesan yang baik terhadap perusahaan kuliner Korea yang ia lihat pada pameran tahun lalu. Pameran ini merupakan pameran waralaba dengan sejarah lebih dari 20 tahun.
Lee Seung-hoon, Kepala Perwakilan aT Jakarta mengungkapkan Indonesia memiliki populasi sekitar 300 juta jiwa dan merupakan salah satu negara termuda di dunia dengan rata-rata usia 29 tahun.
"Indonesia bukan hanya penting saat ini, tetapi juga memiliki potensi pertumbuhan terbesar di kawasan Asia Tenggara, sehingga dapat berkembang menjadi pasar utama di sektor kuliner, sembari kembali menekankan pentingnya pameran di Indonesia kali ini," katanya. (H-2)