ARTICLE AD BOX
Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) II, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkap penyebab harimau sumatera merangsek ke Kantor BRIN Agam, Kamis (16/10) dini hari. Ternyata ia merupakan anak harimau yang terpisah dari induknya.
"Individu yang terpisah dari induknya. Induknya bawa dua anak, yang satu ini terpisah. Sekarang ini si induk posisinya di 200 meter dari anaknya yang di kantor BRIN Agam," kata Kepala Resor BKSDA Wilayah II Agam, Ade Putra, saat dihubungi.
Kata dia, Kantor BRIN Agam memang masih berada di sekitar Hutan Palupuh. Jadi, masih di jalur pergerakan harimau sumatera.
Saat ini, si anak harimau sumatera berusia di bawah 2 tahun itu masih berada di sekitar kantor BRIN. Jaraknya terpisah 200 meter dari induk tapi terpisah tembok setinggi 2 meter.
"Jadi, harimau ini satu induk dan 2 anak 12 Oktober melintas di jalan raya. Kemudian kita lakukan pemantauan ke lapangan dia bergerak bergerak terus, nah kemudian dia terpisah dari induknya," kata dia.
Ia menambahkan, harimau yang terpisah itu ternyata mengejar seekor anjing yang melintas di depan Kantor BRIN.
"Dia terpancing masuk ke sini, berdasarkan keterangan sementara, ngejar anjing dekat gerbang, anjingnya sampai sekarang masih hidup," ujar dia.
Hingga berita ini dirilis, harimau sumatera itu masih ada di area Kantor BRIN Agam. BKSDA Agam akan melakukan langkah evakuasi dengan beberapa opsi.
Pertama, dengan penggiringan. Ade menambahkan, nantinya ada tim BKSDA yang membuka jalur agar anak harimau bertemu induknya.
"Jadi kita mengupayakan anaknya ini kita kembalikan ke induknya dulu, lokasinya berada di sekitaran hutan," tutur dia.
Dalam upaya ini, kawasan sekitar dan jalur evakuasi akan disterilkan. Kata Ade, upaya ini diberi tenggat 3 hari.
"Itu opsi terakhir tembak bius. Mulai dari kemarin sampai besok (pakai) opsi penggiringan, (bila) itu gagal, kita evakuasi," tutupnya.