ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P Roeslani mengatakan ada dua investor besar yang masuk ke bidang hilirisasi kelapa ke Indonesia. Patut diketahui, dari kajian roadmap hilirisasi, Indonesia merupakan penghasil kelapa terbesar dunia.
"Hilirisasi di bidang kelapa, kita baru saja mendapatkan investor yang cukup besar," kata Rosan, dalam konferensi pers realisasi penanaman modal, Jumat (17/10/2025).
Rosan pun menambahkan investasi hilirisasi kelapa ini akan selesai pada 2026. Menurutnya, ini sangat penting bagi Indonesia karena akan mendorong kenaikan ekonomi bagi petani kelapa. Pasalnya, harga kelapa akan menjadi stabil. Dalam kesempatan ini, Rosan pun menuturkan investasi di sektor kelapa memang jauh lebih rendah dari sektor hilirisasi nikel.
Namun, secara penyerapan tenaga kerja, hilirisasi kelapa cukup baik. Dampaknya ke harga komoditas bersangkutan pun sangat positif. Dari catatan BKPM, realisasi investasi hilirisasi kepala di Maluku Utara telah mencapai Rp 150 miliar pada akhir September 2025.
Rosan sebelumnya mengungkapkan ada investor China yang akan menanam modal di sektor perkelapaan Indonesia. Perusahaan itu akan membangun pabrik pengolah kelapa di beberapa kota. Pada tahap awal, nilai investasi yang telah digelontorkan perusahaan itu mencapai US$ 100 juta atau setara Rp 1,6 triliun.
"Nanti mereka akan investasinya di beberapa kota. Tapi satu plan itu US$ 100 juta, dan selama ini ternyata saya baru tahu angkanya diekspor kelapa kita murah benar gitu ya harganya. Tapi nanti di sini diolah sehingga realisasi kita ini sekarang masuk juga ke realisasi perkebunan dan tidak hanya misalnya di kelapa sawit tapi di industri-industri lain juga," ucap Rosan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bayar Utang Lancar, Kenapa Ekonomi RI Dibilang Rawan?